Teknologi, Anugerah atau Kutukan?

teknologi anugerah kutukan
sumber sendiri, teknologi berjalan beriringan dengan waktu
Teknologi kata orang itu seperti dua mata pedang, efek baik dan buruk yang ditimbulkannya sama-sama kuat. Jadi kalau ada yang bertanya, 'Apakah Teknologi itu anugerah atau kutukan?', jawabannya bisa bermacam-macam, tergantung konteksnya, tergantung pula siapa yang ditanya, kepentingan apa yang bersemayam dibalik jawabannya, tergantung pula apa motif dibalik pembunuhan berantai yang dilakukannya, eh.

Teknologi jika dilihat secara bahasa, harusnya adalah sebuah anugerah buat manusia, entah apapun dan siapapun yang jadi obyek dari teknologi tersebut, pihak yang harus diuntungkan, harusnya manusia. Kenapa? karena yang membuat teknologi ini adalah manusia, manusialah yang diberikan akal dan kepintaran oleh Tuhan untuk dapat membuat teknologi. Namun karena zaman yang berkembang, teknologi yang harusnya menguntungkan semua manusia, bisa saja hanya menguntungkan sekelompok manusia saja, tergantung pembuat atau tergantung orang yang minta dibuatkan.

Teknologi gadget misalnya, kembali sekitar 10 tahun lalu dimana orang merasa cukup dengan sekedar telepon genggam, atau semakin keren dengan RBT dan nada dering polyphonic dan merasa mewah dengan fitur foto dan video. bandingkan dengan era smartphone. Berbicara anugerah dan kutukan, dari jaman telepon genggam dan smartphone saja kita bisa beropini macam-macam.

Mulai dari nyamannya berkomunikasi dengan tarif lebih murah menggunakan smartphone karena cukup membeli paket data, komunikasi bisa lancar meski beda benua. Smartphone dengan sejuta fungsi didalamnya yang bisa dibawa kemana-mana, juga memberikan banyak manfaat dijaman yang menuntut setiap orang bisa mobile dan memanfaatkan waktu disela-sela kesibukan yang super gila.

Tapi dari sudut pandang yang lain, orang akan beropini berbeda, dengan fitur yang semakin kaya, orang-orang jaman sekarang seperti terasing dari dunia sekitarnya karena hanya terpaku dengan gadget. Interaksi sosial tidak lagi seperti dulu, mungkin ada interaksi sosial didunia maya, tapi jelas beda dengan yang terjadi didunia nyata, merasa bebas didunia maya, kikuk ketika bertatap muka. Atau mungkin ada orang tua yang semakin mengeluhkan ketergantungan anaknya terhadap gadget, dan lain sebagainya.

Berbicara pada lingkup yang lebih luas, ada yang mengatakan era teknologi yang semakin maju pada jaman sekarang bisa memberikan banyak peluang pada berbagai macam startup untuk tumbuh, belum lagi toko online yang mampu menolong banyak orang. Namun bagi yang tidak tahu, apa bisa dikata, mereka hanya semakin tertinggal ditengah-tengah persaingan, dan itu nyata terjadi ditengah-tengah masyarakat. Kita bisa men-judge 'salah sendiri tidak mau belajar', yah, mungkin itulah kutukan teknologi, kutukan buat mereka yang tidak mau atau mungkin sudah tidak bisa mengenalnya.

Kutukan bukan berarti harus mengorbankan teknologi, karena dibalik kutukan itu ada banyak anugerah yang didapatkan oleh pihak yang memang diuntungkan oleh teknologi tersebut. Itu berarti kita harus kembali melihat baik buruk dari teknologi tersebut, dan seberapa besar toleransi kita terhadap efek negatif yang ditimbulkannya, serta seberapa tanggap pihak terkait untuk memberikan solusi dari berbagai masalah-masalah itu.

Ambil contoh, teknologi saat ini memungkinkan kita untuk mendapatkan jasa angkutan dengan lebih cepat dan fleksibel, namun diluar teknologi tersebut (golongan yang bisa jadi anti teknologi atau bahkan tidak sanggup belajar hal baru) pasti merugi. Disinilah peran pihak yang terkait, karena kutukan teknologi ternyata bisa melebar, mulai dari konflik kecil hingga yang menimbulkan korban jiwa, sumbernya satu, teknologi.

Masalah kecil? Bagaimana dengan teknologi perang, ketika dua negara besar yang sama-sama bersaing membuat senjata super canggih, itu juga masih teknologi. Teknologi jangan disalahkan, iya, memang semua tergantung pada niat atau maksud dari terciptanya teknologi tersebut. Toh, teknologi jika dimanfaatkan sebaik-baiknya malah akan menguntungkan kita sendiri.

Memang, teknologi adalah anugerah, karena tujuan dibuatnya untuk memudahkan manusia, dalam segala macam urusan, mau teknologi pertanian, komunikasi, persenjataan, industri dan sebagainya. Tapi didalamnya ada kutukan, karena teknologi apapun ditangan yang salah, akan menjadi salah, dan kita berharap teknologi dibuat untuk kebaikan.

Comments

  1. Anugrah bagi yang bijaksana. Kutukan bagi yang tidak mau belajar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. bisa jadi tidak mau belajar, bisa jadi teknologinya mahal, bisa jadi kurangnya partisipasi dari yang tahu agar yang tidak tahu jadi tahu.

      Delete
  2. yang terpenting yang mengendalikan teknologii itu yang harus soleh kang. heehehhe

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul betul, makanya jangan jadi muslim yang buta akan teknologi bang

      Delete
  3. pernah tidak berfikir bahwa teknologi memperbudak kita?

    semula saat kuliah belajar baca buku catatan, sekarang hanya tinggal minta ke google muncul jawaban,,,,

    sepertinya kita diperbodoh halus :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. kita tidak diperbodoh kok bang, toh teknologi kita yang buat, hanya saja seberapa bijak kita menyikapinya, pernah nonton film Wall-E?

      Delete
  4. yup... semua tergantung penggunana yah... hrs dimanfaatkan secara bijak...

    ReplyDelete
  5. Teknologi mengikuti perkembangan zaman, Kalau salah di gunakan bisa menjadi kutukan...
    Di perusahaan sekarang banyak yang pakai robot. menguntungkan buat pemilik perusahaan, dan merugikan masyarakat karena minimnya lapang pekerjaan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. tergantung sudut pandang siapa dulu kalau soal penggunaan mesin, bisa ada masyarakat yang untung bisa ada yang rugi, di eropa penggunaan mesin jauh lebih hemat ketimbang buruh karena biaya buruh jauh lebih besar ketimbang di Indonesia, lalu masyarakat kerja apa? mereka jadi teknisinya, karena mesin tanpa manusia pun is useless

      Delete
    2. Tapi perusahaan saya dulu malah kebalik loh mas... dulu pakai robot sekarang sudah tidak lagi, karena biaya operasionalnya tambah lebih tinggi

      Delete
    3. betul, balik lagi, perusahaan cari untung kan, hehe

      Delete
  6. bisa jadi dua2nya, anugerah bagi saya karena masih bisa menjalin komunikasi dgn semua sahabat2 yg ada di penjuru indonesia, bisa jadi kutukan kalo suami kebanyakan main coc hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul betul, itulah kenapa teknologi harus penuh pengawasan

      Delete
  7. Pokoknya yg penting bijak dlm penggunaannya

    ReplyDelete
  8. anugrah bagi industri, dan kutukan bagi mereka yang menyalah gunakan.. buat kita semoga menjadi anugrah :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya ikut mengamini bang, eh, kutukan buat korban akibat penyalahgunaan teknologi, kalo pelaku saya rasa kena kutukannya belakangan, hehe

      Delete
  9. anugerah bagi yg buat, kutukan bagi yg g bisa beli...

    ReplyDelete
    Replies
    1. ente jelas mupeng pengen beli sesuatu ya, hahaha

      Delete
  10. saya nuga khawatir soal teknologi ini, terutama kalo ntar punya anak, saya ga mau dia ketergantungan teknologi khususnya di hal-hal yang negatif.. kecuali karena teknologi hidupnya makin maju sih gpp..

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga kita bisa jadi memberikan pelajaran yang baik buat para generasi-generasi baru terutama anak kita sendiri, yang terpenting semoga kita bisa memberi teladan yang baik

      Delete
  11. tergantung niatnya,klo niatnya salah ntar ga diterima amalan'y #eehhhh ^_^

    ReplyDelete
  12. anugrah tpi akan jdi kutukan jika trlalu ingin mengikuti, teknologi g ada abisnya, tidak mengikuti ya tenggelam sudah

    ReplyDelete
    Replies
    1. yoi yoi, tetep kudu mengikuti biar ga dikira ketinggalan jaman yo, hohoho

      Delete
  13. Sependapat sih, Bang. Intinya tetap sama : Tergantung pengguna.

    ReplyDelete

Post a Comment

Komentar kamu apa?