Merenungi Kata Ujug-Ujug

ujug-ujug
sumber http://www.holytrinitycarmel.com/
Ujug-ujug, hmmm, sebenarnya saya bukan sedang mau menganalisa kata ujug-ujug ini, toh saya bukan ahli tata bahasa, tapi kalau menurut saya, ujug-ujug ini saya pikir bahasa Jawa, karena saya baru mengenal kata tersebut sejak tinggal di Jawa, entah di Jawa bagian mana. Namun ketika saya cari di google, dimana-mana ternyata orang sudah paham maksud kata tersebut, trus apakah masih bisa disebut berasal dari Jawa? entahlah, bantu saya menjawab.

Saya cuma mau merenungi metamorfosa yang terjadi pada diri saya, yang ujug-ujug sudah duduk didepan layar monitor dipenghujung tahun 2015 ini, ujug-ujug sudah ada disini dan menulis ujug-ujug. Lupa kalau tadi pagi saya bangun, dimasakin istri sarapan enak, mandi, sholat, naik bus lalu berangkat ngantor.

Akhir-akhir ini saya merasa sedikit melupakan proses, bagaimana saya bisa menjadi seperti ini, bagaimana saya sekarang sudah tidur bertiga dengan anak dan istri tercinta, bagaimana saya sudah punya ini itu, dan banyak hal lain yang ternyata ujug-ujug sudah begitu. Saya lupa pada hal berharga diluar pencapaian-pencapaian yang saya dapatkan, padahal hal berharga tersebutlah yang bisa menjadi pegangan kuat untuk bisa mempertahankan atau bahkan memperbesar apa yang sudah dicapai, proses.

Sebenarnya hidup sudah memberikan banyak pelajaran berharga secara gratis, namun terkadang kita enggan dan malas untuk mencari tahu apa pelajaran tersebut. Seringnya hanya larut dalam masalah tersebut sehingga sulit untuk keluar dan sekalinya dihadapkan pada hal yang serupa, jatuh terjerembab lagi.

Seperti gambar diatas, tanaman tersebut tidak ujug-ujug berbuah, dia sempat merasakan perjuangan berat dari sebuah biji kecil yang rawan dimakan semut. Tapi ketika besar nanti, kita mungkin lupa untuk memberinya perhatian seperti ketika dia masih berupa benih kecil, disiram dan dipupuk dengan kasih sayang.

Sedikit diluar bahasan diatas, dulu waktu anak saya lahir, saya cuma bisa menemani istri merawat putra kami tercinta selama seminggu, karena saya akan berangkat ke Suvarnabhumi, Thailand, selama sebulan, pulang lagi sekitar 5 hari lalu balik lagi kesana selama dua minggu, dan waktu pulang, ujug-ujug anakku Ibrahim sudah bisa ini itu, sudah besar, ujug-ujug kan, cuma sebentar saya merasakan tidak tidur semalaman karena Ibra tidak bisa tidur, hebat kan istriku, hehe.

Sudah ya, saya bingung mau nguplug (baca: 'ngomong ra jelas') apalagi. Sebenarnya saya cuma mau menulis biar blog ini nggak kosong, hehe. Intinya, hargai proses, karena ujug-ujug itu tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Comments

  1. heheheh sedang mengenan proses masa lalu ya... lalau ketemu istri ujug2 atau emang pendekatannya cukup lama.. hayoo

    ReplyDelete
    Replies
    1. udah pacaran sejak 2008 bang, trus nikah 2014 kemarin, hehehe, lama toh?

      Delete
    2. lama juga... gak pake ujug ujug berarti.. wakakkaak

      Delete
    3. yg ujug-ujug itu perasaan doang, haha, tapi kalo nostalgia mengingat masa lalu rasanya aduhai indahnya, hak hak hak

      Delete
  2. Aku juga sering ucapin kata ujug ujug...,, artinya mungkin "tiba -tiba" kali ya mas, hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. tiba-tiba atau kalo nggak sekonyong-konyong

      Delete
    2. oh iya..sekonyong konyong tuh lebih cucok, hehehe

      Sdh ku follow balik ya mas.. makasih...

      Delete
  3. Iya ya, semuanya pasti butuh proses. Nggak langsung sukses, nggak langsung punya ini itu, nggak langsung nikah dan membangun rumah tangga. Btw, aku baru dengar kata ujug-ujug ini. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. ujug-ujug itu sama seperti tiba-tiba saja atau sekonyong-konyong, yup semua ada proses, dan proses itu yang kadang terlupakan ketika sudah sampai pada tujuan

      Delete
  4. Hargai dan menikmati proses supaya nggak stress :)

    ReplyDelete
  5. Replies
    1. hahaha, sekonyong-konyong jadi gila, anggap gitu ajalah, ane juga pusing sama pertanyaan ente

      Delete
    2. hahaha, cintaku sekonyong-konyong koder, kampret luh ah

      Delete
    3. lagu legend itu bang, wah wah, didi kempot

      Delete
  6. Kayaknya bukan cuma di jawa deh mas.. Di sunda juga ada. Kebetulan saya lahir di sunda. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin tepatnya bilang dari tanah Jawa ya bang, kan masih sepulau

      Delete
  7. Ooo.. Nguplug itu artinya ngomong ra' jelas tho.. baru tau. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. dikamus kayaknya ga ada, itu tuh awalnya cletukan istri ane, gara2 ane ngomong nyerocos kagak jelas, haha

      Delete
  8. hahahah.. ujug-ujug saya juga jadi bingung, mau koment apa hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. aduh bu, jangan bingung, silahkan deh komen apa saja, asal jangan bingung, eh

      Delete
  9. ujug-ujug se tauku sih bahasa jawa. *yaiyalah asli jawa.
    memang semua itu butuh proses gak ujug-ujug jadi.
    nguplug=ngomong ra jelas, kalo bahasa tempatku ngomok.

    ReplyDelete
  10. ujug-ujug itu bahasa keren loh, hiyah itu teh bahasa sunda atuh tapi artinya susah juga kalo dibahasa indonesiakan, maklum atuh saya teh masih belum lancar berbahasa indonesia..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha, bahasa nasional kalah sama bahasa daerah ya bang

      Delete
  11. ujug ujug itu tiba-tiba..... atau intinya nggak bertahap, langsung tanpa proses..
    wkwkww....

    salam kenl, kunjungan pertama

    ReplyDelete
  12. kalau saya daripada ujug-ujug lebih suka "siapa sangka" karena dengan kata itu tetap membuat saya ingat dengan semua proses yg saya alami :)

    ReplyDelete
  13. wah mas heru lama kerja diluar, jadi ngga tau perkembangan anaknya ya... ujug ujug itu persoalan yang tidak disangka sangka..tau tau udah begini begitu.. mengenang masalalu untuk berkembang di masa depan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. sekarang dah sering dirumah bang, ngelihat perkembangan anak rasanya, wiih

      Delete
  14. g ada di kamus besar ya. terus kenapa ujug - ujug ada ujung ujug. :D

    ReplyDelete
  15. Ah, bener juga ya. Ujug-ujug anak-anak udah gede2. Pernikahan pun udah 7 tahun. Ujug-ujugnya baru terasa sekarang, memang. Padahal waktu baru2 mau nikah itu sulit dan banyak cobaan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, bernostalgia sama pasangan dengan membicarakan masa muda dulu pasti tidak cukup seharian ya

      Delete
  16. template nya gak bisa balas balasan yah mas???

    ReplyDelete
  17. Ujug2 = tiba2

    ya risiko kerja, dinikmati

    ReplyDelete
  18. ujug-ujug saya komen di sini, piye toh mas? :D

    ReplyDelete
  19. liat gambarnya saya jadi pengen makan gado - gado.. :9

    ReplyDelete
  20. bener juga ya mas... saya juga kadang ngerasa gitu
    misal kayak sekarangpun, asal kota kecil di jatim bisa sampek jakarta tinggal lama... eh dapet jodohnya orang surabaya asli. gatau nanti bakal apa kejutannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. yang penting dalam proses tersebut kita melakukan pilihan-pilihan yang terbaik

      Delete

Post a Comment

Komentar kamu apa?