Bisa benar bisa nggak.
Saya mau coba jawab karena saya sendiri baru saja mendapatkan unit New Honda PCX 150 keluaran tahun 2018. Setelah inden sekitar sebulan lebih seminggu akhirnya unit yang saya pesan datang, warnanya hitam. Saya inden sekitar minggu awal di Bulan April dan unit motor tersebut datang minggu ini.
Impresi saya pertama kali menyaksikan langsung motor ini, keren, desainnya punya tujuan yang beda sama rivalnya, saya rasa pangsanya juga bakalan beda, walaupun sama-sama skutik gambot. Desainnya lebih elegan dengan sedikit garis tajam, orang mungkin bisa nggak tertarik dengan desainnya, tapi biasanya desain yang kayak gini punya umur yang lebih panjang, nggak bakal ngebosenin.
Lanjut, setelah tampilan, saya jajal buat naikin langsung dari dealer ke rumah, nggak pakai diantar. Impresinya? jawaban dari orang yang biasa naik motor matik kecil, dan CC kecil, wah ini mah nyaman. Saya suka dengan pengalaman berkendaranya, handlingnya, suspensi depannya, tapi nggak terlalu nyaman dengan suspensi belakangnya.
Naik motor gambot ini awalnya saya kira bakal kesusahan, secara motorny gede, tapi ternyata nggak juga, handlingnya entengnya, narik gasnya juga enak, suara mesin pun halus. Hanya saja saya ngerasa pengeremannya nggak se-responsive motor yang sebelumnya saya pakai, apa karena besar jadi ngeluyur terus. Ada lagi yang unik, dulu saya pernah punya Vario 125, kalau mau pasang standar tengah beratnya minta ampun, ini motor lebih gede kok enteng ya.
Soal suspensi, yang depan, asoy, enak banget, ada gronjalan di jalan nggak terlalu kerasa, tangan jadi nggak pegal-pegal. Nah soal suspensi belakang, lagi rame nih katanya shock belakang PCX lokal belakangnya bengkok. Kalau yang saya perhatikan dari unit yang saya punya, emang iya, sekilas terlihat bengkok. Kelihatan kalau pernya itu nggak kokoh, seperti kepanjangan dan mleot-mleot.
Kalau dari surat-suratnya, unit yang saya dapat ini produksi 2018, dan datangnyapun baru minggu ini. Udah ada jaraklah ya dari pernyataan empunya yang bilang ini gegara kesalahan distribusi, dimana ngiket motornya di per shocknya. Tapi kok masih kejadian aja di unit saya? Semoga AHM mau segera berbenah, minimal ngeluarin pernyataan yang lebih keren dari sekedar bilang, semua unit sudah lewat QC lho.
Tapi kalau dilihat dengan seksama, shocknya sebenernya baik-baik saja, yang kelihatan bengkok cuma pernya, yang bakal ngegasak pelindung shock dalamnya yang plastik itu. Tapi bagaimanapun, semoga motor yang kita beli nggak nambah dosa kita dengan menghujat yang empunya pabrik nih motor. Mending kita berdoa tiap naik kendaraan, semoga selamat sampai tujuan, dan motor yang kita beli bisa berokah buat kita sendiri pastinya.
Kesimpulannya?
Yah, orang-orang pasti punya jawaban yang hampir sama, tidak ada yang sempurna, seperti lagunya D'Masiv. Meski begitu, naik motor ini lebih enak dari motor-motor yang dulu saya pakai, nyaman dan mantap, nggak rugi.
Saya mau coba jawab karena saya sendiri baru saja mendapatkan unit New Honda PCX 150 keluaran tahun 2018. Setelah inden sekitar sebulan lebih seminggu akhirnya unit yang saya pesan datang, warnanya hitam. Saya inden sekitar minggu awal di Bulan April dan unit motor tersebut datang minggu ini.
Impresi saya pertama kali menyaksikan langsung motor ini, keren, desainnya punya tujuan yang beda sama rivalnya, saya rasa pangsanya juga bakalan beda, walaupun sama-sama skutik gambot. Desainnya lebih elegan dengan sedikit garis tajam, orang mungkin bisa nggak tertarik dengan desainnya, tapi biasanya desain yang kayak gini punya umur yang lebih panjang, nggak bakal ngebosenin.
Lanjut, setelah tampilan, saya jajal buat naikin langsung dari dealer ke rumah, nggak pakai diantar. Impresinya? jawaban dari orang yang biasa naik motor matik kecil, dan CC kecil, wah ini mah nyaman. Saya suka dengan pengalaman berkendaranya, handlingnya, suspensi depannya, tapi nggak terlalu nyaman dengan suspensi belakangnya.
Naik motor gambot ini awalnya saya kira bakal kesusahan, secara motorny gede, tapi ternyata nggak juga, handlingnya entengnya, narik gasnya juga enak, suara mesin pun halus. Hanya saja saya ngerasa pengeremannya nggak se-responsive motor yang sebelumnya saya pakai, apa karena besar jadi ngeluyur terus. Ada lagi yang unik, dulu saya pernah punya Vario 125, kalau mau pasang standar tengah beratnya minta ampun, ini motor lebih gede kok enteng ya.
Soal suspensi, yang depan, asoy, enak banget, ada gronjalan di jalan nggak terlalu kerasa, tangan jadi nggak pegal-pegal. Nah soal suspensi belakang, lagi rame nih katanya shock belakang PCX lokal belakangnya bengkok. Kalau yang saya perhatikan dari unit yang saya punya, emang iya, sekilas terlihat bengkok. Kelihatan kalau pernya itu nggak kokoh, seperti kepanjangan dan mleot-mleot.
Kalau dari surat-suratnya, unit yang saya dapat ini produksi 2018, dan datangnyapun baru minggu ini. Udah ada jaraklah ya dari pernyataan empunya yang bilang ini gegara kesalahan distribusi, dimana ngiket motornya di per shocknya. Tapi kok masih kejadian aja di unit saya? Semoga AHM mau segera berbenah, minimal ngeluarin pernyataan yang lebih keren dari sekedar bilang, semua unit sudah lewat QC lho.
Tapi kalau dilihat dengan seksama, shocknya sebenernya baik-baik saja, yang kelihatan bengkok cuma pernya, yang bakal ngegasak pelindung shock dalamnya yang plastik itu. Tapi bagaimanapun, semoga motor yang kita beli nggak nambah dosa kita dengan menghujat yang empunya pabrik nih motor. Mending kita berdoa tiap naik kendaraan, semoga selamat sampai tujuan, dan motor yang kita beli bisa berokah buat kita sendiri pastinya.
Kesimpulannya?
Yah, orang-orang pasti punya jawaban yang hampir sama, tidak ada yang sempurna, seperti lagunya D'Masiv. Meski begitu, naik motor ini lebih enak dari motor-motor yang dulu saya pakai, nyaman dan mantap, nggak rugi.
Comments
Post a Comment
Komentar kamu apa?