Pernah tidak kamu merasa bahwa kamu lahir di saat yang tidak tepat, dimana semua yang kamu lihat begitu bertolak belakang dengan apa yang seharusnya dilakukan. Bukan perkara apa yang dilakukan itu benar atau salah, tapi ketidak-mauan orang-orang di sekitarmu untuk melakukan yang benar.
Kita tahu kok apa yang baik, tapi karena kebiasaan-kebiasaan baik itu jarang dipakai, dan bahkan jarang dicontohkan oleh orang lain di kehidupan sehari-hari, jadilah hal yang tidak baik menjadi baik. Misalnya buang sampah (ini blog kok isinya soal buang sampah terus ya?), kita tahu buang sampah itu di tempat sampah, tapi karena orang lain buang sampah seenaknya, ditambah kita yang lebih suka membebek, jadilah buang sampah sembarangan itu hal yang baik, dan kalau ditegur, kitanya sewot. Coba deh, milih buang bungkus permen di dalam kendaraan umum, di jalan, di taman, atau dimasukkan ke saku baju?
Film pendek dari Mas Bayu Maulana diatas menggambarkan apa yang terjadi di tengah-tengah masyarakat kita, bahkan lebih buruk, generasi muda juga banyak yang sudah terkontaminasi. Seakan-akan apa yang kita lakukan tidak lagi disaring menggunakan otak dan hati kita sendiri, tapi sekedar ikut-ikutan, bebek.
Yang sadar bukan cuma sebagian kecil anak muda kok, ada juga orang tua yang memang sadar, dan mereka itu Indonesia Muda, masih muda otak dan hatinya, belum kotor oleh kebiasaan buruk yang dianggap baik.
Jadi salah siapa bang??
ReplyDeleteyang salah masing-masing individu, mau aja ngikut-ngikut, ga coba cari tahu, lah itu otak dipake mikir kagak, hahaha
DeleteSalah itu pemain asroma bang
Deletetapi bang, buang sampah sembarangan biar kata sering diulang2 tapi tetep banyak yang melakukan lho
ReplyDeletejadi lagi2 ngingetin gamasalah lah
betul betul, ini ane lagi ngingetin
Deletesering bgt ngalami,terutama ditempat kerja,,, sesuatu yg negatif begitu mendarah daging,malah bisa dibilang membudaya. mau tetep jalan "lurus" tu berasa sendri,dan parahnya dijudge sok straightlah,carmuklah, apalah. sementara klo ngikut "bengkok" jg gk nyaman, gk sesuai hati nurani...
ReplyDeletebetul betul dilema, beruntunglah selagi berbuat baik nggak ada yang ngatain
Deletesemua orang ini perubahan, tapi gak semua mau mengubah
ReplyDeletebiar ga semua mau berubah, setidaknya masih ada yang mau berubah, daripada nggak ada yang mau berubah malah gawat, monsternya nggak ada yang ngelawan, ayok berubah...jadi power rangers
Deletebukannya cuma membebek, tapi ada rasa iri juga.. yg lain bisa buang sampah sembarangan kok ak gak boleh.. kek gitulah rasanya.. iri
ReplyDeletehmmmm, dalem bang, modusnya begitu ya rupanya
DeleteEmang miris sih kalo liat anak muda jaman skrng, kayaknya yg dipikir cuma enaknya anak. Tp bener kata mbaknya di video itu, masih banyak api kecil lainnya yg bisa mengubah keadaan. Di mulai dari diri sendiri dan lingkungan sekitar aja. Pelan2
ReplyDeletealon-alon asal kelakon, lebih bagus lagi kalo pemerintah serius soal menjaga lingkungan, minimal pak polisi berani negur yang buang sampah di kali
Deleteapi2 kecil itu, kita :)
ReplyDeletemeskipun jujur, sebenernya saya jg pesimis sih heuheu
asal jangan jadi ikut-ikutan buang sampah sembarangan bu
Delete