Jas Hujan, Payung dan Sandal Jepit

foto sendiri di terminal bungurasih

Minggu-minggu belakangan ini intensitas turunnya hujan semakin meningkat, setahu saya hampir tiap hari. Langit juga sangat jarang terlihat cerah, mendung bisa dari pagi hari, kalau sudah begitu, hujan turunnya nggak tanggung-tanggung, 24 jam seperti minimarket dipinggir-pinggir jalan. Ngomongin minimarket, mereka semuanya akrab-akrab ya, kecuali sama toko kelontong kecil, eh, keluar jalur, skip.

Karena intensitas yang naik, banyak daerah yang setahu saya jarang banjir, atau sebelumnya tidak pernah banjir menjadi sedikit tergenangi air alias banjir kecil-kecilan, maksudnya banjir yang setumit saja, yang penting tergenangi air ya. Tapi bisa juga karena sampah yang dibiarkan begitu saja, akhirnya menumpuk dan menyumbat saluran air yang ada, buntu jadinya.

Air sudah menjadi banjir (bukan nasi sudah jadi bubur), apa mau dikata, menyalahkan pun tidak akan membuat banjir hilang begitu saja, jadi kita cukup mengantisipasinya saja, oke. Caranya, bisa dengan berdiam diri saja dirumah, tidur, pakai selimut, nyamannya, eh eh, skip, ini tidak mendidik, KPI, tolong disensor. Lanjut.

Untuk bolak-balik terminal dan kantor, saya naik motor, karena apa? karena ini (klik link itu makasudnya). Saat musim hujan seperti saat ini, pengendara motor jangan sampai melupakan yang namanya jas hujan, itu kalau anda tidak mau berakhir di emperan toko menghindari hujan, termenung, menghitung air yang jatuh menghantam bumi, dan seketikan anda galau, galau dan galau, oooh. Eh tapi kalau nekat bisa juga kok hujannya diterjang, paling-paling basah kuyup, tapi kalau ada dokumen penting atau gadget yang rentan air, nah kan. jadi fix ya, jas hujan itu penting.

Kalau sudah turun dari motor, mau jalan ke dalam terminal, jas hujan saya lepas lalu pakai payung. Payung yang saya bawa itu payung lipat, bedanya dengan payung biasa, payung lipat bisa dipendekkan waktu disimpan, tapi bukan dilipat betulan, patah nanti. Bukan dilipat seperti melipat baju ya, tahu antena radio yang pendek bisa jadi panjang kan? nah gitu. Karena bisa dilipat, eh dipendekkan, jadi bisa fleksibel bawanya.

ambil dari https://www.tokopedia.com/hellokittyonline/payung-lipat-banana

Sandal jepit, nah yang satu ini juga penting, kalau sepatu boot mahal, sandal jepit bisa jadi alternatif yang murah meriah. Daripada sepatunya rusak karena kehujanan, atau kaos kakinya kehabisan karena basah semua, atau jempol kakinya pilek karena berselimut kaos kaki bau yang basah, eh. Tapi kenapa harus sandal jepit? Biar kalau banjir terus tiba-tiba sandalnya lepas dan hanyut, kita tidak terlalu sakit hati kehilangan dia, skip, semakin tidak jelas tulisan ini.

Sebenarnya banyak yang perlu dibawa ketika musim hujan, contohnya penghangat ruangan, mie instan sama air panas dalam termos biar bisa menghangatkan badan, sekalian wedang jahe instannya juga kalau gitu, eh. Tuh kan semakin gila, sudah ya kalau gitu, sampai jumpa lagi.