Sekarang Urus Paspor Jauh Lebih Mudah

Sumbernya: tanjungperak.imigrasi.go.id

Halo kawan, beberapa hari yang lalu, tepatnya hari kamis 18 Pebruari 2015 saya membuat paspor untuk keperluan dinas ke Thailand. Sebelumnya saya pernah mengantar Ibunda untuk mengurus perpanjangan Paspor beberapa tahun silam, dan dari pengalaman tersebut, saya menilai kao pengurusan paspor itu ribet dan njlimet pake banget. Tapi setelah mengurus Paspor kemarin, pandangan tersebut berubah, ternyata Birokrasi Imigrasi di Indonesia sudah mulai Move On.

Kamis, 18 Pebruari 2015,
Saya sudah tekad untuk bangun di pagi buta, karena kata orang-orang, banyak yang mengurus imigrasi datang sejak pukul 5 pagi untuk mengambil nomer antrian. Saya sendiri baru tiba di Kantor Imigrasi Surabaya yang terletak di Waru, Sidoarjo (kalo ada yang bingung, tanyakan di kolom komentar, IYKWIM) pada pukul 05.30. Saat itu sudah banyak orang yang berkumpul di depan pagar Kantor Imigrasi. Masalah parkir tetap jadi masalah, saya parkir di trotoar waktu itu.

Pada pukul 06.00, pagar dibuka dan orang-orang berlarian untuk membuat antrian panjang untuk mengambil nomer antrian. Jangan coba-coba punya pikiran ga mau ikut antrian, nanti ketika waktunya pembagian nomer antrian kamu bakal disuruh ikut antri paling belakang sama petugas Imigrasi, masalah antri ini juga diapresiasi loh sama Kepala di Kantor Imigrasi. Kalo kalian mau lebih cepat ngurusnya, mending registrasi dulu lewat internet, karena bakal ada jalurnya sendiri. Tapi tetap ikut antrian buat ngambil nomer antriannya.

Ketika udah dapet nomer antrian, waktu itu saya dapet nomer antrian 2-020. Kita dikasih formulir untuk diisi. Tips: Jangan lupa bawa pulpen dan materai 6000. Syaratnya menurut saya sudah jauh lebih sederhana, saya cuma disuruh bawa KK, KTP, dan Akta lahir, semua di FotoCopy ukuran A4, jangan digunting. Disana ada tempat fotokopiannya kalo kalian terlanjur lupa.

Dengan sistem One Stop Service (OSS), saya rasa membuat pengurusan Paspor jadi sangat cepat. Saya dipanggil pada pukul 09.00, dalam satu counter (istilah untuk loketnya, dimana kita duduk bertatap muka dengan petugas Imigrasi, total ada 13 counter) saya diinterview, foto dan tanda tangan berkasnya. Dan selesailah, cepat bukan. Kita kemudian disuruh untuk membayar biaya pengurusan Paspor di Bank BNI, totalnya 360,000 rupiah. Katanya sih 3 hari kerja sudah jadi setelah kita membayar. We'll see.

Dari penjelasan Kepala Kantor Imigrasi yang waktu itu menyempatkan berbicara, mereka akan pindah di daerah Juanda, mengingat lahan yang sudah tidak layak menampung banyaknya orang yang datang ke Kantor Imigrasi. Tips lagi: Pake sepatu dan baju berkerah bro, itu kantor pemerintah, bukan taman.

Nah kawan, sudah ya penjelasannya, kalo ada yang mau ditanyakan soal Mengurus Paspor, jangan sungkan. Dan selalu ingat, hindari yang namanya Calo, mengurus Paspor sudah jauh lebih mudah.

See ya.

Comments

  1. Kalau sekarang lebih baik mengurus paspor sendiri ya. Say good bye to calo paspor :)
    Kunjungan balasan nih.

    ReplyDelete

Post a Comment

Komentar kamu apa?