Sudah ada setengah perjalanan saya dan teman-teman KKN di Desa Pangbatok ini. Rasanya rindu ingin segera pulang (rindu kamu juga sayang, jangan cemberut gitu dong, hehe). Kalo dulu awalnya kami masih malu-malu sama warga sekitar, sekarang bercandanya udah seperti nggak punya urat malu saja. Hampir tiap hari warga berkumpul di base camp kami, ngobrol dengan ditemani secangkir kopi yang tidak habis-habis dengan kepulan asap rokok yang memenuhi ruangan istimewa ini. Ya, ruangan istimewa yang berkelas, bertaraf Internasional yang kalo disamain dengan hotel, dapat bintang lima kawan-kawan (waaaawww, sambil melongo).
Ruangan ini disediain sama pak klebun tempat kami KKN, sebuah ruangan terbuka dengan pemandangan pedesaan yang alami. Awalnya ruangan ini merupakan tempat beribadah (shalat) juga tempat nongkrongnya aparat desa yang berkuknjung ke istana pak klebun (OOoohhhh...langgar toh, ehm ehm). Nah karena kehadiran kami, ruangan itu seketika disulap menjadi kamar hotel berbintang lima dengan segala fitur kemewahan didalamnya. Ruangannya luas, cukup buat tidur 9 cowok, full AC (saking dinginnya tiap tidur pake jaket sama selimutan), lengkap dengan peralatan kantor, ruang meeting, printer, laptop dan yang paling keren, full internet 24 jam (waaaawwwww, melongo lagi).
Bertempat di langgar bintang lima milik pak klebun. Sambil menghirup segarnya kopi pahit manis buatan rahmat (salah satu teman di kelompok 10 KKN kami). Beliau, pak rusdi, selama satu jam memberi segudang pelajaran berharga. Pas waktu itu teman-teman lagi kesusahan menghadapi banyak kegiatan yang membuat kepala serasa auleng (bahasa madura, artinya berputar-putar, mabuk mungkin ya?), beliau memberikan nasihat yang sangat saya setujui. intinya begini,
Banyak sekali pengalaman berharga yang dibagi oleh pak klebun, mulai dari hal yang menyenangkan hingga misteri-misteri kriminal. Semuanya dibawah atap langgar milik pak kllebun. Langgar yang berhasil disulap menjadi hotel bintang lima oleh teman-teman. Sudah ya kawan, capek nulis, silahkan lihat sendiri langgar bintang lima kami dibawah.
Ruangan ini disediain sama pak klebun tempat kami KKN, sebuah ruangan terbuka dengan pemandangan pedesaan yang alami. Awalnya ruangan ini merupakan tempat beribadah (shalat) juga tempat nongkrongnya aparat desa yang berkuknjung ke istana pak klebun (OOoohhhh...langgar toh, ehm ehm). Nah karena kehadiran kami, ruangan itu seketika disulap menjadi kamar hotel berbintang lima dengan segala fitur kemewahan didalamnya. Ruangannya luas, cukup buat tidur 9 cowok, full AC (saking dinginnya tiap tidur pake jaket sama selimutan), lengkap dengan peralatan kantor, ruang meeting, printer, laptop dan yang paling keren, full internet 24 jam (waaaawwwww, melongo lagi).
Bertempat di langgar bintang lima milik pak klebun. Sambil menghirup segarnya kopi pahit manis buatan rahmat (salah satu teman di kelompok 10 KKN kami). Beliau, pak rusdi, selama satu jam memberi segudang pelajaran berharga. Pas waktu itu teman-teman lagi kesusahan menghadapi banyak kegiatan yang membuat kepala serasa auleng (bahasa madura, artinya berputar-putar, mabuk mungkin ya?), beliau memberikan nasihat yang sangat saya setujui. intinya begini,
Jalani kegiatan ini (KKN maksudnya) dengan serius, tapi tetap santai, anggap sebagai liburan, ambil banyak memori berharga yang akan berguna kelak kalo kalilan sudah benar-benar jadi masyarakat dengan keluarga sendiri (menikah maksudnya).
Banyak sekali pengalaman berharga yang dibagi oleh pak klebun, mulai dari hal yang menyenangkan hingga misteri-misteri kriminal. Semuanya dibawah atap langgar milik pak kllebun. Langgar yang berhasil disulap menjadi hotel bintang lima oleh teman-teman. Sudah ya kawan, capek nulis, silahkan lihat sendiri langgar bintang lima kami dibawah.
hahahahahahahaha langgar gmn ! eh ternyata fasilitasnya yach yg kyak bintang 5
ReplyDeletelanggar atau mushalla :D
ReplyDeletemulti fungsi juga ternyata :D
pasti gak terasa dingin , kan bisa peluk2an sama temen tidur wkwk
Hehehehe,...
ReplyDeletetuh dilanggar disulap hanya dalam hitungan menit lho...
ada yg berminat?