Awas, Toleransi hampir punah


Toleransi adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya. Istilah toleransi juga digunakan dengan menggunakan definisi "kelompok" yang lebih luas, misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain-lain. Hingga saat ini masih banyak kontroversi dan kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi, baik dari kaum liberal maupun konservatif. (source: wikipedia)

Hanya itukah? tidak cukup!

Sikap toleransi sesungguhnya telah banyak diajarkan pada kita sejak dini. Kita tentunya masih ingat dengan PPKN, pelajaran yang sejujurnya sangat dianggap kurang penting oleh sebagian besar oleh banyak orang, termasuk saya. Toleransi bukan hanya dengan mengizinkan orang yang berbeda pendapat untuk masuk lingkaran hidup kita, tapi juga dengan saling menghargai dan tenggang rasa terhadap mereka.

Sederhana memang pernyataan saya, tapi ketika hal sederhana itu telah punah, kita tidak lebih dari makhluk seonggok daging, apatis.
Tahukah kawan-kawan kejadian tabrak lari di Cina? seorang balita telah menjadi korban. Untungnya pelaku telah tertangkap, namun yang jadi korban sebenarnya adalah kemanusiaan. Bayangkan balita yang telah terluka parah terkapar dijalan itu hanya jadi tontonan 19 orang yang lalu lalang disekitarnya yang tanpa peduli dan belas kasihan menyelamatkannya.

Ada alasan dibaliknya? sejarah mungkin menjawabnya. Sebelumnya ada kasus di Nanjing tahun 2006 ketika Peng Yu (seorang pria) coba menolong seorang wanita tua yang mengalami kecelakaan. Wanita tua yang ditolong itu beserta keluarganya justru menuduhnya sebagai penabrak. Pengadilan kemudian memerintahkan si penolong itu membayar ganti rugi sebesar 45.000 yuan.

"Hakim pada kasus Peng Yu di Nanjing itu sudah menghancurkan kebaikan hati seluruh bangsa, dan kini sulit sekali untuk membangunnya kembali," kata seorang pengguna jejaring sosial di Cina.

Di Indonesia? jangan ditanya. Yang meang-meong kiri kanan penuh janji sama saja. Menjadi aparat ataupun wakil rakyat hampir bukan lagi sebagai tujuan untuk berbakti namun cari uang saja. Alasannya? "hehe, ndak usah pake alasan dah rahasia umum kok, gitu aja kok repot.."

Semua perubahan dimuka bumi sudah seperti ledakan atom, semakin lama semakin luas dan akhirnya kita sebagai manusia hanya akan pasrah dengan kepunahan, punah menjadi manusia meski manusia tetap ada. Jangan biarkan itu terjadi kawan, mulai dari hal kecil disekitar kalian. Pernahkah anda dengan tidak peduli orang lain yang sakit kepala namun tetap memutar musik kencang-kencang di kos?

Semoga kita tetap jadi manusia yang manusiawi.

Comments

  1. setuju kawan, cuma saja apa yg bisa kita lakukan?

    ReplyDelete
  2. mulai dari lingkungan sekitar kita kawan...saudara, teman, tetangga...bersegera untuk bertoleransi...

    ReplyDelete

Post a Comment

Komentar kamu apa?