Mmm...cukup susah buat kebanyakan orang yang sebenarnya telah lama tinggal di Jombang sendiri untuk menggambarkan kota ini. Bagaimana tidak, berbagai macam sisi kehidupan dari aspek sosial maupun budaya didalamnya yang menyatu. Uniknya lagi, diakui atau tidak, baik buruk sesuatu hal terdapat di Jombang.
Nah, mari kita sekedar membuat sebuah narasi deskripsi tentang kehidupan di Jombang.
Hal yang pertama kali ada dibenak orang yang belum menyentuh Jombang secara langsung, pasti yang terbersit dipikirannya tidak lain adalah sebuah kabupaten yang bisa dikatakan alim dan berpegang pada syariat islam. Belum lagi kalo mereka mendengar kabar atau memang tahu bahwa di tiap penjuru Jombang terdapat pesantren besar yang memang terkenal. Serta moto kabupaten yang "BERIMAN", pasti akan menambah keyakinan mereka tentang ke-alim-an kota ini.
Kemudian seiring berjalannya waktu, ketika telah tersentuh kota ini, maka akan takjub dengan pemandangan yang memang bersih, meski akses ke kota melalui jalan darat yang buruk. Lebih lama lagi berdiam di kota, maka akan terasa lebih damai dengan ramainya lantunan ayat suci ditiap Rumah Allah di penjuru kota. Banyak pelajar berkerudung, ponpes-ponpes kecil. Sekolah yang memberikan aturan rok panjang buat siswi. Yah...bisa dipastikan memang nyamanlah kota Jombang dengan berbagai kultur baik serta cuaca yang lumayan bersahabat.
Nah, tiba ketika lebih dalam lagi terjun di Jombang, tempat dimana terdapat makam Gusdur, semakin baik pula pemikiran orang-orang. Namun semakin dalam lagi maka terlihat pula sisi lain Jombang, "BERIMAN its not abaout religious, but Clean, Beauty and Comfort". Betul saja nyaman dan indah buat para muda-mudi yang telah melihat dunia modern dengan mata remaja mereka, disini tidak akan saya bahas masalah itu sebab akan sangat panjang perdebatannya. Nyaman juga berbagai wisata lain yang ditujukan buat lelaki hidung belang, dan itu bukan rahasia dikalangan masyarakat Jombang. Tatanan politik yang juga tidak terlalu rapi, sistem yang lumayan ruwet. Susah untuk mengurus sesuatu di Jombang, dan banyaknya proyek buat rakyat yang tidak pasti dan tidak berjalan.
Itulah Kota Jombang, 1001 wajah dunia memang terdapat didalamnya, rohani, duniawi, politik, pendidikan, budaya dan masih banyak lagi yang lainnya yang memang memberikan nuansa baik buruk tersendiri. Namun Jombang selalu dihati, baik buruk adalah sebuah pandangan, penilaian dan aturan. Tapi sebuah Kota, bukanlah hanya seorang individu.
Dadi, Jombang yo gak oleh diarani elek, diarani apik yo mikir-mikir sek...hehehe... Sepurane sing katah menawi kulo nggawe kesalahan dalam tulisan
Nah, mari kita sekedar membuat sebuah narasi deskripsi tentang kehidupan di Jombang.
Hal yang pertama kali ada dibenak orang yang belum menyentuh Jombang secara langsung, pasti yang terbersit dipikirannya tidak lain adalah sebuah kabupaten yang bisa dikatakan alim dan berpegang pada syariat islam. Belum lagi kalo mereka mendengar kabar atau memang tahu bahwa di tiap penjuru Jombang terdapat pesantren besar yang memang terkenal. Serta moto kabupaten yang "BERIMAN", pasti akan menambah keyakinan mereka tentang ke-alim-an kota ini.
Kemudian seiring berjalannya waktu, ketika telah tersentuh kota ini, maka akan takjub dengan pemandangan yang memang bersih, meski akses ke kota melalui jalan darat yang buruk. Lebih lama lagi berdiam di kota, maka akan terasa lebih damai dengan ramainya lantunan ayat suci ditiap Rumah Allah di penjuru kota. Banyak pelajar berkerudung, ponpes-ponpes kecil. Sekolah yang memberikan aturan rok panjang buat siswi. Yah...bisa dipastikan memang nyamanlah kota Jombang dengan berbagai kultur baik serta cuaca yang lumayan bersahabat.
Nah, tiba ketika lebih dalam lagi terjun di Jombang, tempat dimana terdapat makam Gusdur, semakin baik pula pemikiran orang-orang. Namun semakin dalam lagi maka terlihat pula sisi lain Jombang, "BERIMAN its not abaout religious, but Clean, Beauty and Comfort". Betul saja nyaman dan indah buat para muda-mudi yang telah melihat dunia modern dengan mata remaja mereka, disini tidak akan saya bahas masalah itu sebab akan sangat panjang perdebatannya. Nyaman juga berbagai wisata lain yang ditujukan buat lelaki hidung belang, dan itu bukan rahasia dikalangan masyarakat Jombang. Tatanan politik yang juga tidak terlalu rapi, sistem yang lumayan ruwet. Susah untuk mengurus sesuatu di Jombang, dan banyaknya proyek buat rakyat yang tidak pasti dan tidak berjalan.
Itulah Kota Jombang, 1001 wajah dunia memang terdapat didalamnya, rohani, duniawi, politik, pendidikan, budaya dan masih banyak lagi yang lainnya yang memang memberikan nuansa baik buruk tersendiri. Namun Jombang selalu dihati, baik buruk adalah sebuah pandangan, penilaian dan aturan. Tapi sebuah Kota, bukanlah hanya seorang individu.
Dadi, Jombang yo gak oleh diarani elek, diarani apik yo mikir-mikir sek...hehehe... Sepurane sing katah menawi kulo nggawe kesalahan dalam tulisan
sayank,,ga ada gambarnya,,jadi penasaran,,gimana bentuk kota jombang,,salm kenal ya,,
ReplyDeletejadi ingin ke kota Jombang sahabat ...
ReplyDelete@menjelma: salam kenal jga, kapan2 ane upload klo dapet foto kota yg bagus...hehe
ReplyDelete@BJV: wah, mampir aja om, ada souvenir jga disini http://djombangan.blogspot.com
may be, yang terpenting kita bisa mengambil sisi positif dari berbagi hal yang bisa menjadikan inspirasi, motivasi, & dorongan untuk kita supaya terus menjadi diri yang lebih baik.
ReplyDeletekarena begitulah hidup ada sisi positif dan negatifnya, tergantung bagaimana kita menyikapinya.
yup, ane setuju ame Budi, back to each person...
ReplyDeleteseru2...kapan2 mo k jombang, jalan2 k seluruh indonesia
ReplyDeletehehe...touring addict juga ya, sama kawan...semoga tercapai ya...
ReplyDeleteLho cedhak tibake, salam teko cah nganjuk ndaaaa
ReplyDeleteweee...ada cah nganjuk mampir, salam balik dulur...
ReplyDeleteaku cah jombang cak., monggo mampir aku pondok denanyar
ReplyDeleteInggih kapan-kapan, salam kenal bang
Delete